Senin, 12 September 2011

Stimulating Primary Mathematics Group-Discussion


Stimulating Primary Mathematics Group-Discussion
By Shisumi Shimizu and Marsigit
Reviewed by Siti Subekti

Perkembangan kognitif siswa dapat diamati melalui interaksi siswa dengan benda-benda atau orang-orang di sekitarnya. Interaksi itu dapat berupa melihat, memegang, mendengar, berbicara bahkan dapat menghafalkan, mengkategorikan, dan menyusun rencana kegiatan. Perkembangan kognitif ini juga dipengaruhi oleh interaksi mereka dengan orang-orang dewasa, sehingga orang-orang dewasa dapat berpartisipasi dengan kegiatan mereka atau mendukungnya.
Proses belajar mengajar terdiri dari 3 konteks, yaitu sekolah, tujuan guru, dan kelas. Sedangkan diskusi kelompok didasarkan pada prinsip perkembangan melalui bermain yang mendorong anak untuk mengeksplorasi, bereksperimen, bertanya, dan berbicara. Sedangkan tugas guru adalah memfasilitasi siswa. Dan diskusi kelompok kecil, dapat dianggap sebagai seperangkat kegiatan budaya yang dilakukan oleh guru untuk mendorong siswa untuk mengkomunikasikan konsep mereka kepada orang lain.
Dalam penelitian, digunakan sistem tiga siklus penelitian tindakan kelas (CAR) sehingga pada setiap siklus pengajaran, peneliti menyusun topik sesi, kemudian mendokumentasikan fokus pergeseran interaksi. Penelitian tersebut mencakup tindakan berikut (Zuber dan Skerrit, 1992): (1) mengidentifikasi dan menganalisis masalah yang timbul dalam proses belajar mengajar Matematika, (2) merancang strategi untuk memecahkan masalah sebagai hasil simetris komunikasi antara peneliti dan guru, (3) menerapkan dan menguji
strategi, (4) mengevaluasi efektivitas strategi, (5) mencerminkan hasil, (6) kesimpulan dan/atau masalah baru diidentifikasi, (7) mengulangi siklus sampai praktek ditingkatkan, dan (8) melaporkan temuan.
Pada siklus pertama, guru mengarahkan siswa untuk memiliki beberapa kompetensi untuk mengkarakterisasi beberapa pola perolehan angka dengan menjumlahkan dua digit angka yang reversibel. Dalam siklus 2, guru mengarahkan siswa untuk memiliki beberapa kompetensi untuk mengkarakterisasi beberapa pola perolehan angka dengan melakukan pengurangan dari dua digit angka yang reversibel.
Dalam penelitian, pengertian analisis teoritis dimulai dari kegiatan teori, konstruktif dan konsep partisipasi terbimbing. Dan kerangka teoritis menunjukkan bahwa guru menekankan tujuannya dan mengarahkan siswa ke arah itu. Dalam pengaturan diskusi kelompok, pengembangan kegiatan terlihat baik secara implisit dan eksplisit, juga ada indikasi bahwa ada kesempatan bagi siswa untuk mengembangkan pemahaman mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar