Kamis, 29 September 2011

DEVELOPING MATHEMATICS EDUCATION IN INDONESIA


By Marsigit
Review by Siti Subekti

Pendidikan merupakan salah satu aspek terpenting di Indonesia. Oleh karena itu, disusunlah sistem pendidikan yang bertujuan meningkatkan pengabdian penuh kepada Allah SWT, mengembangkan  kecerdasan dan keterampilan individu, mendorong sikap positif kemandirian dan pengembangan, memastikan bahwa semua anak tidak buta huruf.
Setiap tahun, kualitas pendidikan dituntut untuk semakin maju sehingga pendidik harus menggunakan model pembelajaran yang melibatkan siswa sehingga mereka aktif dalam membangun pengetahuan dengan pemahaman mereka sendiri. Denngan kata lain, pembelajaran harus beralih dari “teacher center” ke “student center”.
Untuk mengetahui metode yang harus diterapkan dalam pembelajaran yang mutakhir ini, maka diadakan sebuah penelitian. Dalam penelitian ini, setiap kelompok bertemu untuk membahas apa yang harus ditingkatkan dan bagaimana meningkatkan Matematika
dan ilmu pendidikan di kelas masing-masing. Aspek-aspek yang ditingkatkan dikaitkan dengan  pengembangan instrumen dan peralatan metode pengajaran dan model untuk bahan pengajaran, serta evaluasi. Hasil dari penelitian ini adalah sebagian besar siswa antusias dengan pembelajaran menggunakan media baru, metode, motivasi atau pendekatan siswa untuk belajar Matematika dan Sains.
Dari pengamatan dan penelitian yang telah dilakukan, maka untuk meningkatkan pengajaran Matematika dan Sains di Indonesia diperlukan
1)      mengimplementasikan kurikulum yang lebih cocok, yaitu yang lebih sederhana dan
fleksibel,
2)      mendefinisikan kembali peran guru, yaitu memfasilitasi kebutuhan siswa untuk belajar,
3)      mendefinisikan kembali peran kepala sekolah, yaitu mendukung pengembangan profesional guru dengan memungkinkan mereka menghadiri dan berpartisipasi dalam pertemuan ilmiah dan pelatihan,
4)      mendefinisikan kembali peran sekolah, yaitu mempromosikan manajemen berbasis sekolah,
5)      mendefinisikan kembali peran pengawas, yaitu memiliki latar belakang yang sama dengan guru mereka mengawasi agar dapat melakukan akademis  supervisi,
6)      peningkatan otonomi guru dalam mencoba menerapkan inovasi dalam pengajaran dan pembelajaran Matematika dan Sains,
7)      mempromosikan kolaborasi yang lebih baik antara sekolah dan universitas, yaitu meningkatkan komunikasi antara dosen dan guru melalui penelitian tindakan kolaboratif dan bertukar pengalaman melalui seminar dan lokakarya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar