Sabtu, 15 Oktober 2011

LESSON STUDY ON MATHEMATICAL THINKING: Developing Mathematical Methods in Learning the Total Area of a Right Circular Cylinder and Sphere as well as the Volume of a Right Circular Cone of the 8th Grade Students of Indonesian Junior High School

By Marsigit, Mathilda Susanti, Elly Arliani
Reviewed by Siti Subekti

Tujuan pendidikan Matematika saat ini masih berpusat pada mempromosikan metode matematika dan melakukannya sebagai tindakan. Karena itu, kelas berbasis penelitian diperlukan untuk menyelidiki faktor pendorong yang diperlukan siswa untuk mengembangkan metode Matematika. Dalam pelaksanaanya, siswa dituntut untuk melakukan abstraksi matematika dan berpikir analogis.
Siswa melakukan abstraksi matematika ketika guru memberi mereka beberapa pertanyaan atau bila guru membiarkan mereka bekerja dalam kelompok. Beberapa siswa mendefinisikan konsep silinder sebagai fungsi dalam kehidupan sehari-hari misalnya "Sebuah silinder tempat menyimpan sesuatu seperti pena, pensil, dll." Guru mendorong siswa untuk melakukan abstraksi matematika model konkrit dari silinder.
Belajar kelompok memicu siswa untuk mengembangkan pemikiran analogis
 tentang konsep matematika. Berpikir analogis terjadi ketika siswa merasa bahwa daerah lateral dari silinder mirip persegi panjang dan untuk daerah lingkarannya mirip dengan area permukaannya. Singkatnya, konsep bentuk geometris sebagian besar dianggap analogis dengan contoh-contoh dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kerucut dianggap sebagai topi tradisional. Sedangkan berpikir induktif terjadi mulai dari awal kegiatan hingga puncaknya terjadi ketika siswa berulang-ulang melakukannya. Misalnya siswa mengamati model silinder untuk mengidentifikasi komponen dari silinder dalam rangka menentukan konsep silinder (metode abstraksi).
Krygowska mengatakan bahwa matematika harus diterapkan pada situasi alami, di mana saja masalah nyata muncul, dan untuk memecahkannya perlu menggunakan metode matematika. Pengetahuan, keterampilan, dan metode matematika adalah dasar untuk mencapai pengetahuan tentang ilmu pengetahuan, informasi, dan bidang pelajaran lainnya yang berpusat pada konsep matematika. Studi ini mengungkapkan bahwa guru memiliki peran penting untuk mendorong siswa untuk mengembangkan metode matematika.
Dalam penelitian yang telah dilakukan tersebut, aspek organisasi logis dari konsep matematika muncul setelah siswa mempraktekkan sendiri prosedur matematika tersebut. Namun, terdapat bukti bahwa sulit bagi siswa untuk mempraktekkan prosedur matematika. Ketidaktepatan siswa dalam prosedur matematika muncul ketika siswa mengalami kesulitan dalam melakukan prosedur matematika ke dalam praktek dengan model konkrit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar